sejarah perkembangan islam
PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA MODERN
Pembaruandalam
Islam yang timbul pada periode sejarah Islam mempunyai tujuan, yakni membawa
umat Islam pada kemajuan, baik dalam ilmu pengetahuan maupun kebudayaan.
Perkembangan Islam dalam sejarahnya mengalami kemajuan dan juga kemunduran. Bab
ini akan menguraikan perkembangan Islam pada masa pembaruan. Pada masa itu,
Islam mampu menjadi pemimpin peradaban. Mungkinkah Islam mampu kembali menjadi
pemimpin peradaban?
Dalam bahasa Indonesia, untuk merujuk
suatu kemajuan selalu dipakai kata modern, modernisasi, atau modernisme.
Masyarakat barat menggunakan istilah modernisme tersebut untuk sesuatu yang
mengandung arti pikiran, aliran atau paradigma baru. Istilah ini disesuaikan
untuk suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan, baik oleh ilmu pengetahuan
maupun tekhnologi.
A.Perkembangan
Ajaran Islam, Ilmu Pengetahuan, dan kebudayaan
1.Pada bidang Akidah
Salah satu pelopor pembaruan dalam
dunia Islam Arab adalah suatu aliran yang bernama Wahabiyah yang sangat
berpengaruh di abad ke-19. Pelopornya adalah Muhammad Abdul Wahab (1703-1787 M)
yang berasal dari nejed, Saudi Arabia. Pemikiran yang dikemukakan oelh
Muhammada Abdul Wahab adalah upaya memperbaiki kedudukan umat Islam dan
merupakan reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat di kalangan umat Islam
saat itu. Paham tauhid mereka telah bercampur aduk oleh ajaran-ajaran tarikat
yang sejak abad ke-13 tersebar luas di dunia Islam
Disetiap negara Islam yang
dikunjunginya, Muhammad Abdul Wahab melihat makam-makam syekh tarikat yang
bertebaran. Setiap kota bahkan desa-desa mempunyai makam sekh atau walinya
masing-masing. Ke makam-makam itulah uamt Islam pergi dan meminta pertolongan
dari syekh atau wali yang dimakamkan disana untuk menyelesaikan masalah kehidupan
mereka sehari-hari. Ada yang meminta diberi anak, jodoh disembuhkan dari
penyakit, dan ada pula yang minta diberi kekayaan. Syekh atau wali yang telah
meninggal. Syekh atau wali yang telah meninggal dunia itu dipandang sebagai
orang yang berkuasa untuk meyelesaikan segala macam persoalan yang dihadapi
manusia di dunia ini. Perbuatan ini menurut pajam Wahabiah termasuk syirik
karena permohonan dan doa tidak lagi dipanjatkan kepada Allah SWT
Masalah tauhid memang merupakan ajaran
yang paling dasar dalam Islam . oleh karena itu, tidak mengherankan apabila
Muhammad Abdul Wahab memusatkan perhatiannya pada persoalan ini. Ia memiliki
pokok-pokok pemikiran sebagai berikut.
- Yang harus disembah hanyalah Allah SWT dan orang yang menyembah selain dari Nya telah dinyatakan sebagai musyrik
- Kebanyakan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya karena mereka meminta pertolongan bukan kepada Allah, melainkan kepada syekh, wali atau kekuatan gaib. Orang Islam yang berperilaku demikian juga dinyatakan sebagai musyrik
- Menyebut nama nabi, syekh atau malaikat sebagai pengantar dalam doa juga dikatakan sebagai syirik
- Meminta syafaat selain kepada Allah juga perbuatan syrik
- Bernazar kepada selain Allah juga merupakan sirik
- Memperoleh pengetahuan selain dari Al Qur’an, hadis, dan qiyas merupakan kekufuran
- Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Allah merupakan kekufuran.
- Menafsirkan Al Qur’an dengan takwil atau interpretasi bebas juga termasuk kekufuran.
2.Pada
bidang Ilmu Pengetahuan
Islam merupakan agama yang sangat
mendukung kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, Islam menghendaki manusia
menjalankan kehidupan yang didasarkanpada rasioanlitas atau akal dan iman.
Ayat-ayat Al Qur’an banyak memberi tempat yang lebih tinggi kepada orang yang
memiliki ilmu pengetahuan, Islam pun menganjurkan agar manusia jangan pernah
merasa puas dengan ilmu yang telah dimilikinya karena berapapun ilmu dan
pengetahuan yang dimiliki itu, masih belum cukup untuk dapat menjawab
pertanyaan atau masalah yang ada di dunia ini. Firman Allah SWT( lihat
Al_qur’an )
Artinya
: “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),
ditambahkan kepada tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan
habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi
maha bijaksana.” (QS luqman : 27)
Ajaran Islam tersebut mendapat respon
yang positif dari para pemikir Islam sejak zaman klasik (650-1250 M), zaman
pertengahan (1250-1800 M) hingga periode modern (1800 m dan seterusnya). Masa
pembaruan merupakan zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya mesir ke tangan
barat menynadarkan umat Islam bahwa di barat telah timbul peradaban baru yang
lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi Islam. Raja-raja dan pemuka-pemuka
Islam mulai memikirkan cara untul meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam.
Pemikiran dan usaha pembaruan antara lain sebagai berikut.
a.Praperiode
modern (1250-1800 M)
Sebenarnya pembaruan dan perkembangan
ilmu pengetahuan telah dimulai sjak periode pertengahan, terutama pada masa
kerajaan usmani. Pada abad ke-17, mulai terjadi kemunduran khusunya ditandai
oleh kekalahan-kekalahan yang dialami melalui peperangan melawan negara-negara
Eropa. Peristiwa tersebut diawali dengan terpukul mundurnya tentara usmani
ketika dikirm untuk menguasai wina pada tahun 1683. kerajaan usmani menyerahkan
Hungaria kepada Austria, daerah Podolia kepada Polandia, dan Azov kepada Rusia
dengan perjanjian Carlowiz yang ditandatangani tahun 1699
Kekalahan yang menyakitkan ini
mendorong raja-raja dan pemuka-pemuka kerajaan usmani mengadakan berbagai
penelitian untuk menyelidiki sebab-sebab kekalahan mereka dan rahasia
keunggulan lawan. Mereka mulai memperhatikan kemajuan Eropa, terutama Prancis
sebagai negara yang terkemuka pada waktu itu. Negara Eropa mulai mempunyai arti
yang penting bagi cendikiawan atau pemuka-pemuka usmani. Orang-orang Eropa yang
selama ini dipandang sebagai kafir dan rendah mulai dihargai. Bahkan,
duta-dutapun dikirim ke Eropa untuk mempelajari kemajuan berbagai disiplin ilmu
serta suasana dari dekat
Pada tahun 1720, Celebi Mehmed diangkat
subagai duta di Paris dengan tugas khusu mengunjungi pabrik-pabrik,
benteng-benteng pertahanan, dan institusi-institusi lainnya serta memberi
laporan tentang kemajuan tekhnik, organisasi angkatan perang modern, rumah
sakit, observatorium, peraturan, karantina, kebun binatang, adat istiadat dan
lain sebagainya seperti ia lihat di Perancis. Di tahun 1741 M anaknya, Said
Mehmed dikirim pula ke paris
Laporan-laporan kedua duta ini menarik
perhatian Sultan Ahmad III (1703-1730 M) untuk memulai pembaruan di kerajaan
Usmani. Pada tahun 1717 M, seorang perwira Perancis bernama De Rochefart datang
ke Istanbul dengan usul membentuk suatu korps artileri tentara Usmani
berdasarkan ilmu-ilmu kemiliteran modern. Di tahun 1729, datang lagi seorang
Perancis yakni Comte De Bonneval yang kemudia masuk Islam dengan nama baru
Humbaraci Pasya. Ia bertugas melatih tentara usmani untuk memakai alat-alat
(meriam) modern. Untuk menjalankan tugas ini, ia dibantu oleh Macarthy dari
Irlandia, Ramsay dari Skotlandia dan Mornai dari Perancis. Atas usaha ahli-ahli
Eropa inilah, taktik dan teknik militer ,odern pun dimasukkan ke dalam angkatan
perang usmani. Maka pada tahun 1734 M, dibuka sekolah teknik militer untuk
pertama kalinya.
Dalam bidang non militer, pemikiran dan
usaha pembaruan dicetuskan oleh Ibrahim Mutafarrika (1670-1754 M). Ia
memperkenalkan ilmu-ilmu pengetahuan modern dan kemajuan barat kepada
masyarakat turki yang disertai pula oleh usha penerjemahan buku-buku barat ke
dalam bahasa turki. Suatu badan penerjemah yang terdiri atas 25 orang anggota
dibentuk pada tahun 1717 M
Sarjana atau filsuf Islam yang
termasyur, baik didunia Islam atau barat ialah Ibnu Sina (1031 M) dan Ibnu
Rusyd (1198 M). Dalam bidang seni atau syair, penyair persia Umar Khayam (1031
M) dan penyair lirik Hafiz (1389 M) yang dijuluki Lisan Al Gaib atau suara dari
dunia gaib, sangat dikenal luas saat itu.
b.Pembaruan
pada periode modern (1800 M – dan seterusnya)
Kaum muslim memiliki banyak sekali
tokoh – tokoh pembaruan yang pokok – pokok pemikirannya maupun jasa-jasanya di
berbagai bidang telah memberikan sumbangsih bagi uamt Islam di dunia. Beberapa
tokoh yang terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan atau pemikiran Islam tersebut
antara lain sebagai berikut.
1)Jamaludin
Al Afgani (Iran 1838 – Turki 1897)
Salah satu sumbangan terpenting di
dunia Islam diberikan oleh sayid Jamaludin Al Afgani. Gagasannya mengilhami
kaum muslim di Turki, Iran, mesir dan India. Meskipun sangant anti imperialisme
Eropa, ia mengagungkan pencapaian ilmu pengetahuan barat. Ia tidak melihat
adanya kontradiksiantara Islam dan ilmu pengetahuan. Namun, gagasannya untuk
mendirikan sebuah universitas yang khusus mengajarkan ilmu pengetahuan modern
di Turki menghadapi tantangan kuat dari para ulama. Pada akhirnya ia diusir
dari negara tersebut.
2)Muhammad
Abduh (mesir 1849-1905) dan Muhammad Rasyd Rida (Suriah 1865-1935)
Guru dan murid tersebut sempat
mengunjungi beberapa negara Eropa dan amat terkesan dengan pengalaman mereka
disana. Rasyd Rida mendapat pendidikan Islam tradisional dan menguasai bahasa
asing (Perancis dan Turki) yang menjadi jalan masuknya untuk mempelajari ilmu
pengetahuan secara umum. Oelh karena itu, tidak sulit bagi Rida untuk bergabung
dengan gerakan pembaruan Al Afgani dan Muhammad Abduh di antaranya melalui
penerbitan jurnal Al Urwah Al Wustha yang diterbitkan di paris dan disebarkan
di Mesir. Muhammad Abduh sebagaimana Muhammad Abdul Wahab dan Jamaludin Al
Afgani, berpendapat bahwa masuknya bermacam bid’ah ke dalam ajaran Islam membuat
umat Islam lupa akan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Bid’ah itulah yang
menjauhkan masyarakat Islam dari jalan yang sebenarnya.
3)Toha
Husein (Mesir Selatan 1889-1973)
Toha husein adalah seorang sejarawan
dan filsuf yang amat mendukung gagasan Muhammad Ali Pasya. Ia merupakan
pendukung modernisme yang gigih. Pengadopsian terhadap ilmu pengetahuan modern
tidak hanya penting dari sudut nilai praktis (kegunan)nya saja, tetapi juga
sebagai perwujudan suatu kebudayaan yang amat tinggi. Pandangannya dianggap
sekularis karena mengunggulkan ilmu pengetahuan.
4)Sayid
Qutub (Mesir 1906-1966) dan Yusuf Al Qardawi.
Al qardawi menekankan perbedaan
modernisasi dan pembaratan. Jika modernisasi yang dimaksud bukan berarti upaya
pembaratan dan memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta
penerapan tekhnologinya, Islam tidak menolaknya bahkan mendukungnya. Pandangan
al qardawi ini cukup mewakili pandangan mayoritas kaum muslimin. Secara umum,
dunia Islam relatif terbuka untuk menerima ilmu pengetahuan dan tekhnologi
sejauh memperhitungkan manfaat praktisnya. Pandangan ini kelak terbukti dan
tetap bertahan hingga kini di kalangan muslim. Akan tetapi, dikalangan pemikir
yang mempelajari sejarah dan filsafat ilmu pengetahuan, gagasan seperti ini tidak
cukup memuaskan mereka.
5)Sir
Sayid Ahmad Khan (india 1817-1898)
Sir Sayid Ahmad Khan adalah pemikir
yang menyerukan saintifikasi masyarakat muslim. Seperti halnya Al Afgani, ia
menyerukan kaum muslim untuk meraih ilmu pengetahuan modern. Akan tetapi, berbeda
dengan Al Afgani ia melihat adanya kekuatan yang membebaskan dalam ilmu
pengetahuan dan tekhnologi modern. Kekuatan pembebas itu antara lain meliputi
penjelasan mengenai suatu peristiwa dengan sebab-sebabnya yang bersifat fisik
materiil. Di barat, nilai-nilai ini telah membebaskan orang dari tahayuldan
cengkeraman kekuasaan gereja. Kini, dengan semangat yang sama, Ahmad Khan
merasa wajib membebaskan kaum muslim dengan melenyapkan unsur yang tidak ilmiah
dari pemahaman terhadap Al Qur’an. Ia amat serius dengan upayanya ini antara
lain dengan menciptakan sendiri metode baru penafsiran Al Qur’an. Hasilnya
adalah teologi yang memiliki karakter atau sifat ilmiah dalam tafsir Al Qur’an
6)Sir
Muhammad Iqbal (Punjab 1873-1938)
Generasi awal abad ke-20 adalahSir
Muhammad Iqbal yang merupakan salah seorang muslim pertama di anak benua India
yang sempat mendalami pemikiran barat modern dan mempunyai latar belakang
pendidikan yang bercorak tradisional Islam. Kedua hal ini muncul dari karya
utamanya di tahun 1930 yang berjudul The Reconstruction of Religious Thought
in Islam (Pembangunan Kembali Pemikiran Keagamaan dalam Islam). Melalui
penggunaan istilah recontruction, ia mengungkapkan kembali pemikiran
keagamaan Islam dalam bahasa modern untuk dikonsumsi generasi baru muslim yang
telah berkenalan dengan perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan dan filsafat
barat abad ke-20.
B.Perkembangan
Kebudayaan pada masa Pemabaharuan
Bangsa Turki tercatat dalam sejarah
Islam dengan keberhasilannya mendirikan dua dinasti yaitu Dinasti Turki Saljuk
dan Dinasti Turki Usmani. Di dunia Islam, ilmu pengetahuan modern mulai menjadi
tantangan nyata sejak akhir abad ke-18, terutama sejak Napoleon Bonaparte
menduduki Mesir pada tahun 1798 dan semakin meningkat setelah sebagian besar dunia
Islam menjadi wilayah jajahan atau dibawah pengaruh Eropa.akhirnya serangkaian
kekalahan berjalan hingga memuncak dengan jatuhnya dinasti Usmani di Turki.
Proses ini terutama disebabkan oleh kemjuan tekhnologi barat. Setelah
pendudukan Napoleon, Muhammad Ali memainkan peranan penting dalam kampanye
militer melawan Perancis. Ia diangkat oleh pengusaha Usmani menjadi Pasya pada
tahun 1805 dan memerintah Mesir hingga tahun 1894
Buku-buku ilmu pengetahuan dalam bahasa
Arab diterbitkan. Akan tetapi, saat itu terdapat kontroversial percetakan
pertama yang didirikan di Mesir ditentang oleh para ulama karena salah satu
alatnya menggunakan kulit babi. Muhammad Ali Pasya mendirikan beberapa sekolah
tekhnik dengan guru-gurunya dari luar negaranya. Ia mengirim lebih dari 4000
pelajar ke Eropa untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Kebudayaan turki merupakan perpaduan
antara kebudayaan Persia, Bizantium dan Arab. Dari kebudayaan Persia, mereka
banyak menerima ajaran-ajaran tentang etika dan tatakrama kehidupan kerajaan
atau organisasi pemerintahan. Prinsip kemiliteran mereka dapatkan dari
Bizantium, sedangkan dari Arab, mereka mendapat ajaran tentang prinsip ekonomi,
kemasyarakatan, dan ilmu pengetahuan.
Orang-orang Turki Usmani dikenal
sebagai bangsa yang senang dan mudah berasimilasi dengan bangsa lain dan
bersikap terbuka terhadap kebudayaaan luar. Para ilmuwan ketika itu tidak
menonjol. Namun demikian, mereka banyak berkiprah dalam pengembangan seni
arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan masjid yang indah seperti masjid
Sultan Muhammad Al Fatih, masjid Sulaiman, dan masjid Abu Ayub Al Ansari.
Masjid-masjid tersebut dihiasi pula dengan kaligrafi yang indah. Salah satu
masjid yang terkenal dengan keindahan kaligrafinya adalah masjid yang awalnya berasalh
dari gereja Aya Sophia.
Islam dan kebudayaannya tidak hanya
merupakan warisan dari masa silam yang gemilang, namun juga salah satu kekuatan
penting yang cukup diperhitungkan dunia dewasa ini. Al Qur’an terus menerus
dibaca dan dikaji oleh kaum muslim. Budaya Islam pun tetap merupakan faktor
pendorong dalam membentuk kehidupan manusia di permukaan bumi.
Toleransi beragama merupakan salah satu
kebudayaan Islam dan tidak ada satupun ajaran Islam yang bersifat rasialisme.
Dalam hal ini, agama yang ditegakkan oleh Nabi Muhammad mengandung amanat yang
mendorong kemajuan bagi seluruh umat manusia, khusunya umat Islam di dunia.
C.Manfaat
Sejarah Islam pada Masa Pembaruan
1.Sejarah dikemukakan dalam Al Qur’an
sebagai kisah atau peristiwa yang dialami umat manusia di masa lalu. Orang yang
tidak mau mengambil hikmah dari sejarah mendapat kecaman karena mereka tidak
mendapat pelajaran apapun dari kisah dalam Al Qur’an. Melalui sejarah, kita
dapat mencari upaya antisipasi agar kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan di
masa lalu tidak terulang di masa yang akan datang.
2.Pelajaran yang dapat diambil dari
sejarah dapat menjadi pilihan ketika mengambil sikap. Bagi orang yang mengambil
jalan sesuai dengan ajaran dan petunjuk Nya, orang tersebut akan mendapat
keselamatan
3.pembaruan akan memberi manfaat berupa
inspirasi unutk mengadakan perubahan-perubahan sehingga suatu pekerjaan akan
menajdi lebih efektif dan efisien
4.dalam sejarah, dikemukakan pula
masalah sosial dan politik yang terdapat di kalangan bangsa-bangsa terdahulu.
Semua itu agar menjadi perhatian dan menjadi pelajaran ketika menghadapi
permasalahan yang mungkin akan terjadi
5.pembaruan mempunyai pengaruh besar pada
setiap pemerintahan. Sebagai contoh, pada zaman Sultan Mahmud II sadar bahwa
pendidikan madrasah tradisional tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman abad
ke-19. oleh karena itu, dibuatlah pembaruan-pembaruan di bidang pendidikan yang
memasukkan unsur ilmu pengetahuan umum ke dalam sistem pendidikan negara
tersebut.
6.corak atau bentuk negara dianggap
kalangan tertentu bukan persoalan agama, tetapi persoalan duniawi sehingga hal
tersebut diserhakan kepada manusia untuk menentukannya. Hal seperti ini dilakukan
oleh Mustafa Kemal Pasya dalam menghapus sistem kekhilafan dari kerajaan
Usmani.
D.Perilaku
Cerminan Penghayatan terhadap Sejarah Islam pada Masa Pembaruan
Ada beberapa perlaku yang dapat
dijadikan cerminan terhadap penghayatan akan sejarah perkembangan Islam pada
masa pembaruan ini. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.
- Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan menanamkan jihad yang sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan hadis
- Sejarah dapat dijadikan sumber inspirasi untuk membuat langkah-langakah inovatif agar kehidupan menusia dapat damai dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat.
- Memotivasi diri terhadap masa depan agar memperoleh kemajuan serta mengupayakan agar sejarah yang mengandung nilai negatif atau kurang baik tidak akan terualng kembali.
- Membangun masa depan berdasarkan pijakan-pijakan yang telah ada di masa lalu sehingga dapat membangun negara senantiasa menjadi baldatun tayyibatun wa rabbun gafur atau negara yang baik dan mendapat ampunan dari Allah SWT
- Ilmu pengetahuan dan tekhnologi di masa pembaruan cukup canggih dan menakjubkan sehingga melalui proses belajar akan dapat diperoleh kemajuan yang lebih baik bagi gemerasi-generasi muslim di masa depan.
E.Pengaruh
Perkembangan Dunia Islam terhadap Umat Islam di Indonesia
Pembaruan di negara-negara timur tengah
tidak hanya tersebar di lingkungan mereka sendiri, namun juga meluas hingga ke
Indonesia. Pengaruh-pengaruh dari pembaruan tersebut antara lain sebagai
berikut.
- Gema pembaruan yang dilakukan oleh Jamaludin Al Afgani an syekh Muhammadn Abdul Wahhab sampai juga ke Indonesia, terutama terhadap tokoh-tokoh seperti Haji Muhammad Miskin (Kabupaten Agam, Sumatera Barat), Haji Abdur Rahman (Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat), dan Haji Salman Faris (Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat). Mereka dikenal dengan nama Haji Miskin, Haji Pioabang dan Haji sumaniik. Sepulang dari tanah suci, mereka terilhami oleh paham syekh Muhammad Abdul Wahhab. Mereka pulang dari tanah suci pada tahun 1803 M dan sebagai pengaruh pemikiran para pembaru timur tengah tersebut adalah timbulnya gerakan paderi. Gerakan tersebut ingin membersihkan ajaran Islam yang telah bercampur-baur dengan perbuatan-perbuatan yang bukan Islam. Hal ini menimbulkan pertentangan antara golongan adat dan golongan Paderi.
- Pada tahun 1903 M murid-murid dari Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawy, seorang ulama besar bangsa Indonesia di makkah yang mendapat kedudukan mulia di kalangan masyarakat dan pemerintahan Arab, kembali dari tanah suci. Murid-murid dari syekh ahmad inilah yang menjadi pelopor gerakan pembaruan di minangkabau dan akhirnya berkembang ke seluruh Indonesia. Mereka antara lain sebagai berikut : Syekh Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka), Syekh Daud Rasyidi, Syekh Jamil Jambik dan Kyai Haji Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah)
- Munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan Islam modern di Indonesia pada awal abad ke-20, baik yang bersifat keagamaan, politik maupun ekonomi. Organisasi tersebut ialah sebagai berikut.
a.Jamiatul Khair (1905 M) yang merupakan
wadah lembaga pendidikan dan pengkaderan generasi muda penerus perjuangan Islam
dan berlokasi di Jakarta
b.Muhammadiyah (18 November 1912) yang
didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan. Ia memiliki pemikiran yang tidak menghendaki
berkembangnya bid’ah, tahayul kurafat dan mengembalikan ajaran Islam yang
sesuai dengan Al Qur’andan hadis di Yogyakarta
c.Al Irsyad (1914 M) dibawah pimpinan
Ahmad Sukarti dan bertempat di Jakarta.
d.Persatuan Islam (persis)dibawah
pimpinan Ahmad Hasan yang didirikan tahun 1923 di Bandung. Al Irsyad dan Persis
memiliki bentuk gerakan yang hampir sama dengan Muhammadiyah.
e.Seriakt Dagang Islam (1911) di bawah
pimpinan Haji Samanhudi di Solo. Pada awalnya gerakan tersebut bersifat ekonomi
dan keagamaan. Akan tetapi kemudian berubah menjadi kegiatan yang bersifat
politik. Terjadi perubahan kembali menjadi Partai Serikat Islam dan pada tahun
1929 kembali berubah menjadi PSII (partai Serikat Islam Indonesia).
f.Jamiyatul Nahdatul Ulama (NU) yang
lahir 13 Januari 1926 di surabaya di bawah pimpinan KH Hasym Asyari. Nahdatul
Ulama merupakan wadah para ulama di dalam tugas memimpin masyarakat muslim
menuju cita-cita kejayaan Islam. Gerkannya kemudian juga berubah ke arah
politik
g.Matla’ul Anwar (1905) di Menes,
Banten yang didirikan oleh KH M. Yasin. Organisasi ini bersifat sosial
keagamaan dan pendidikan.
h.Pergerakan Tarbiyah (Perti) di
Sumatera Barat yang didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar Rasuli pada tahun 1928.
organisasi ini bergerak di bidang pendidikan, membasmi bid’ah, khurafat dan
tahayul serta taklid di kalangan umat Islam
i.Persatuan Muslim Indonesia (Permi)
yang didirikan pada tanggal 22 mei 1930 di bukit tinggi. Organisasi ini pada
mulanya bersifat keagamaan, tetapi kemudian menjadi partai politik yang
menuntut kemerdekaan Indonesia. Pemimpinnya adalah Muchtar Lutfi
j.Majlis Islam ‘Ala Indonesia yang
didirikan atas prakarsa KH Ahmad Dahlan dan KH Mas Mansur pada tahun 1937. pada
mulanya organisasi ini tidak terlibat pada kegiatan politik, tapi pada akhirnya
terlibat pula dalam politik praktis yaitu dengan melakukan perlawanan terhadap
penjajah Belanda
F. Hikmah Mempelajari Sejarah
Perkembangan Islam Pada MasaModern
Hikmah mempelajari
sejarah perkembangan Islam pada abad modern dapat disikapidengan sejarah
tersebut dapat memberikan ide dan kreatifitas tinggi untuk mengadakanperubahan-perubahan supaya lebih maju
dengan cara yang efektif dan efisien, Problema-problema masa lalu dapat menjadi pelajaran dalam bidang yang sama pada
masa yangselanjutnya, Pembaharuan dapat dilakukan dalam berbagai bidang
baik ekonomi,pendidikan ,politik dan lain sebagainya.
0 comments:
Post a Comment