contoh narasi


 
“HIDUP ini perjuagan,” kata-kata yang sering diungkapkan Mas Hadi Supraitno ketika sedang berdagang . Mas hadi supriatno adalah seorang pedangang baso tahu. Lelaki lima puluh lima tahun tersebut, ia berasal dari kota Yogyakarta dan datang ke kota Bandung pada tahun 1990 sampai sekarang ia mempuyai istri dan empat orang anak, ia datang ke Bandung ini bertujuan mencari nafkah untuk keluarganya, biasanya Mas Hadi Supraintno memulai aktivitas berjualan pada pukul 16.00 WIB, sampai dengan pukul 22.00 WIB, setiap harinya ia membawa baso tahu sebanyak 400 biji baso. Ia menjual baso perbiji harganya Rp.500.
Begitu akrab denganku, tepatnya ia berdagang dekat rumahku. Dan aku langganan membeli baso tahunya. Begitulah lelaki yang suka memakai topi dan berbadan kekar.
Susah memang hidup di Indonesia kata Mas Hadi Supraitno. Sambil memegang pisau dan garpuh, dengan mimik muka yang kusut dan semeraut, tibatiba ia bertanya, seperti orang yang sedang menagih hutang kepadaku, akupun kaget tak biasanya Mas Hadi Supraitno seperti ini.
“Kau tahu kan,? Tanya aku.
Nanti sembilan april kita akan memilih calon legeslatif.
“Oya tahu , emangnya kenapa, Mas?
“Susah” Jawab Mas.
Susah kenapa? Tanya aku ’’Pusing untuk memilih calon legeslatif pada jaman sekarang yang tidak tahu latar belakangnya sama sekali. Bayangkan misalnya, kalau kita memilih caleg yang tidak tahu latar belakangya, karakteristik orang tersebut, gimana mau bener nanti kedepanya buat memakmurkan dan mensejahterakan rakyat Indonesia. Lihat saja sekarang caleg-caleg dari perwakilan partai berkampanye untuk memperebutkan kursi di DPR. Mereka berkorban turun ke jalan untuk memperoleh simpati dari rakyat sampai-sampai ada caleg dari salah satu partai yang rela mengorbankan harga dirinya dalam berkampanye dengan memakai baju super hero.
Apa kampanye ini sebuah lulucon belaka atau hiburan semata?
“iyah sih,” tanya aku.
Tak lama kemudian terdengar suara “keriuk-keriuk” dalam perutku. Lalu akupun memesan sepiring baso tahu kepada Mas Supraitno, sambil makan baso tahu kita pun meneruskan pembicaraan yang sebentar terhenti. Aku pun meneruskan dan melontarkan pertanyaan kepada si Mas.
“Masssss…..!
Jika mas menjadi caleg apa yang akan Mas perbuat terhadap Bangsa dan Negara ini?
Si Mas pun sekedar menjawab dengan sebuah senyuman yang manis,
ahhhh…… kamu mah becanda saja, Tanya aku
si mas menjawab, modal darimana buat jadi caleg sekolah juga gag tamat.” Hahahahaha””.
“si Mas menjawab” Misalnya Jika saya menjadi caleg, saya akan memberikan yang terbaik buat Bagsa dan Negara misalnya dengan menambah modal kepada masyarakat kecil, menyediakan lapangan kerja, mendengar keluhan masyarakat yang tidak mampu, mengesahkan masyarakat berdikari berdagang, pendidikan gratis dan paling utama kunci keberhasilan Indonesia adalah saat negara ini dapat menghapuskan budaya korupsi yan sudah mengakar selama puluhan tahun sejak Indonesia merdeka.
“Woo.begitu yah. tanya aku
Ia lantas bercerita. Sebagai contoh pemimpin Indonesia yang saya kagumi yaitu bapak Presiden pertama Indonesia, kendati Soekarno telah tiada, ajaran-ajaranya tetap saja menghantui ingatan seseorang. Misalnya ajaranya yaitu Soekarno tidak dapat dipisahkan dengan rakyat Marhaenisme. Marhaenisme adalah pergaulan hidup yang sebagaian besar adalah terdiri dari kaum kecil. Jadi misalnya saya menjadi caleg nanti saya akan mnerapkan contoh ajaran-ajaran Soekarno.
Kini, perutku sudah kenyang
“ semoga kita bertemu kembali lagi. Dan bukan di tempat ini harapnya”.



Contoh narasi sugestif :
-Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Dengan cepat iamengayunkan pedang itu ke tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelummengenai tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuhTunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut pedang itu dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar. Tiga kali PatihPranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi, semuanya gagal.-Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yangmenerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak.Kumasukkan kedua telapak tanganke dalam saku jaket, mencobamemerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar yangterbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangiyang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajahayu di hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras didalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo,sergahhatikecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengahmenunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.
Contoh narasi ekspositoris :
-Siang itu, Sabtu pekan lalu, Ramin bermain bagus. Mula-mula iamenyodorkan sebuah kontramelodi yang hebat, lalu bergantian denganklarinet, meniupkan garis melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi Ahmad, mempelai priayang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di PerumahanKampung Meruyung. Mereka membawakan lagu “Mars Jalan” yang dirasatepat untuk mengantar Ahmad, sang pengantin….- Soekarno, PresidenRepublik Indonesiapertama adalahseorangnasionalis. Ia memimpinPNIpada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karenakeberaniannya menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentangdasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakanPancasilapadasidangBPUPKItanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersamaMohammad Hattasebagai wakil bangsa Indonesia mem proklamasikankemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkapBelandadandiasingkan keBengkulupada tahun 1948. Soekarno dikembalikan
 
keYogyadan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara baginegara-negara nonblok padaKonferensi Asia AfrikadiBandungtahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang.
 
keYogyadan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara baginegara-negara nonblok padaKonferensi Asia AfrikadiBandungtahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang

0 comments:

Post a Comment